Rabu, 20 Agustus 2014

Keunggulan dan perkembangan bidang farmasi




Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon, yang berarti: obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient care) di antaranya layanan klinik, evaluasi efikasi dan keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400 – 1600an.
Institusi farmasi Eropa pertama kali berdiri di Trier, Jerman, pada tahun 1241 dan tetap eksis sampai dengan sekarang.
Farmasis (apoteker) merupakan gelar profesional dengan keahlian di bidang farmasi. Farmasis biasa bertugas di institusi-institusi baik pemerintahan maupun swasta seperti badan pengawas obat/makanan, rumah sakit, industri farmasi, industri obat tradisional, apotek, dan di berbagai sarana kesehatan.
Keunggulan bidang farmasi
1. Farmasi adalah ilmu kesehatan yang menyeluruh, mempelajari berbagai bidang. mulai dari aspek kesehatan pada manusia itu sendiri sampai bahan-bahan apa saja yang dapat mempengaruhi fungsi tubuh manusia. Karena pengetahuannya ini, Farmasis menjadi salah satu tenaga kesehatan yang dipercaya mesyarakat dunia untuk memberikan pelayanan kesehatan (terutama terkait obat).
2. Farmasi tidak hanya mempelajari obat dan penyakit, tetapi berkecimpung dalam hal kosmetika dan makanan.
3. Ilmu farmasi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dengan ilmu farmasi, kita bisa waspada dengan apa saja yang bisa kita konsumsi. Setidaknya kita tahu masalah yang terkait dengan kebutuhan pokok manusia.
5. Ilmu farmasi bagaikan pedang bermata dua. Bisa jadi dia mengundang bencana atau mendatangkan manfaat. Seperti kata pepatah lama, Obat itu racun, kecuali di tangan apoteker. Jadi farmasis berjasa mengubah benda berbahaya menjadi sesuatu yang bermanfaat.
6. Lapangan kerjanya banyak, bisa di Industri, Rumah Sakit, Apotek, Lembaga diagnostik, BPOM, LPP POM, dinas kesehatan, Universitas, dan masih banyak lagi. Bisa juga jadi konsultan.

Perkembangan Bidang Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian saat ini telah semakin berkembang selain berorientasi
kepada produk(product oriented)juga berorientasi kepada pasien(patient oriented)seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan danpergeseran budaya rural menuju urban yang menyebabkan peningkatan dalamkonsumsiobat terutamaobat bebas, kosmetik, kosmeseutikal, health food, nutraseutikal dan obatherbal.Berbagai tuntutan yang ada di masyarakat menjadi tantangan untukpengembangan dunia kefarmasian seperti :Pharmaceutical careyaitu obat sampaiketangan pasien dalamkeadaan baik, efektifdan aman disertai informasiyangjelassehinggapenggunaannya tepat dan mencapai kesembuhan; timbulnya penyakit baru 10dan perubahan pola penyakityang memerlukan pencarian obat baru atau obat yang lebih unggul ditinjau dari efektivitas dan keamanannya; meningkatnya penyalagunaan obat dan ketergantungan pada narkoba dan psikotropikamerupakan tuntutan untuk dapat mengawasi penggunaan obat tersebut, mencari/mensintesis obat yang lebihamandanmampumemberikaninformasi tentang bahaya penyalahgunaanobat; farmasis sebagai partner doktermemacu farmasis untuk menguasai lebih mendalam ilmu farmakologi klinis dan farmakoterapi serta ilmu farmasi sosial dan komunikasi; farmasis sebagai penanggung jawab pengadaan obat diapotek, rumah sakit, pedagang besar farmasi, puskesmas dll. harus menguasaifarmakoekonomidan manajemen farmasi; tuntutan farmasis untuk dapat berperan dalam perkembangan industri Farmasi perkembangan drug delivery system, pengembangan cara produksi dan metode control kualitas; farmasis untuk menempati bidang pemerintahan yang berfungsi dalam perizinan, pengaturan, pengawasan, pengujian, pemeriksaan dan pembinaan; perkembangan farmasi veteriner,perkembangan medical devices(alat kesehatan, pereaksi diagnostik). Untuk dapat mengakomodasi semua tuntutan tersebut diperlukan sistem pendidikan yang mampu memenuhi kebutuhan tenagafarmasi dengan bekal ilmupengetahuan keprofesian yang mutakhir. Jumlah farmasis di Indonesia saat ini masih kurang dari 10.000 sehingga rasio terhadap penduduk Indonesia lebih kurang 1:20.000, sedangkan di negara lain rasionya jauh lebih kecil, Jepang (1:660), Thailand (1:1.000), Perancis (1:1.300), Amerika Serikat (1:1.430), Australia (1:1.700) dan Cina (1:5.000). Farmasis di Thailand proaktifmemberikan informasi obat dari rumah ke rumah (family pharmacist), untuk aktivitas seperti ini diperlukan jumlah tenaga farmasis yang cukup.

Sumber :klik disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar